
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Suasana khusyuk dan damai menyelimuti kompleks Pura Pitamaha Palangka Raya, Rabu pagi (22/4/2025), saat umat Hindu dari berbagai wilayah di Kota Palangka Raya berkumpul untuk melaksanakan persembahyangan bersama dalam rangka Hari Raya Galungan.
Ratusan umat hadir dengan mengenakan busana adat Bali, membawa sarana persembahyangan sebagai wujud syukur dan penghormatan atas kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Persembahyangan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan dipimpin oleh Jero Mangku I Made Suarma, berlangsung dengan tertib, penuh ketulusan dan nuansa spiritual yang kental.
I Ketut Marno, salah satu tokoh umat Hindu Palangka Raya yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa Hari Raya Galungan, yang jatuh setiap 210 hari menurut kalender Bali, merupakan momen sakral untuk mempertebal kesadaran spiritual dan moralitas umat dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui perayaan Galungan, kita diajak untuk menguatkan nilai-nilai kebenaran dalam pikiran, perkataan, dan tindakan. Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga proses mendalam untuk membersihkan diri dari kekacauan batin dan menegakkan cahaya dharma dalam hidup,” ujar Ketut.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Galungan juga menjadi sarana perekat sosial dan budaya, khususnya bagi umat Hindu di Palangka Raya. Dalam keberagaman masyarakat yang ada, Galungan hadir sebagai momentum memperkuat harmoni antarumat beragama dan pelestarian budaya lokal.
“Semangat Galungan adalah menjaga keharmonisan, toleransi, dan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Ini adalah kekayaan spiritual yang harus terus dijaga dan diwariskan,” imbuhnya.
Suasana di Pura Pitamaha tampak aman dan tertib. Petugas Pecalang (pengamanan adat) turut dilibatkan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban jalannya rangkaian upacara, yang diikuti oleh berbagai kalangan—mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak.
Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri mendukung penuh kegiatan keagamaan seperti ini sebagai bagian dari komitmen membangun kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman, spiritualitas, dan budaya.
Persembahyangan Galungan di Pura Pitamaha menjadi refleksi kesatuan dalam keberagaman serta bukti nyata bahwa Kota Palangka Raya adalah rumah yang nyaman dan damai bagi seluruh pemeluk agama dan budaya yang hidup berdampingan dalam semangat toleransi.